Mengatur Format Teks #1 di Microsoft Office Word

5:57:00 PM 0
Info Penggunaan Fungsi Dasar MS Word Pada Tabs Home seperti memberikan efek tebal pada tulisan, memberikan efek warna pada tulisan, dll


Diawal tahun 2016 sya sempatkan menulis artikel ini ya moga aja dapat membantu teman-teman yang jauh disana, dari Sabang sampai maraoke, walapun sebenarnya telat positingnya tapi tak apalah daripada tidak sama sekali, berbagi ilmu aja bagi yang belum tau atau mengingatkan seseorang ya mungkin pikirannya sudah rada-rada lupa...

Baiklah pada artikel kali ini saya akan menguraikan tentang bagaimana mengatur format teks seperti seperti font size, font color, bold, italic, underline, dll. 

Bentuk dari tulisan artikel ini sangat sederhana akan tetapi semoga dapat membantu, Microsoft Office yang saya gunakan dalam artikel ini yaitu MS. Office 2007 tapi sebenarnya fungsi dasar yang ada pada versi setelahnya seperti MS Office 2010, MS Office 2013 tetap sama ko dengan penggunaan fungsinya.

Pada gambar dibawah ini saya akan menguraikan Fungsi masing-masing Icon yang di group font

Penjelasan pada masing-masing fungsi diatas yaitu :

  1. Font berfungsi untuk mengubah jenis tulisan, untuk melakukan fungsi ini blok teks terlebih dahulu kemudian pilih font.
  2. Font size berfungsi untuk mengubah ukuran huruf, blok teks terlebih dahulu dan pilih font size selanjutnya tentukan ukuran huruf yang anda inginkan.
  3. Bold berfungsi memberikan efek tebal atau memberikan karakter tebal pada huruf/teks, blok teks terlebih dahulu dan pilih bold atau bisa dengan menggunakan tombol Ctrl + B yang ada di keyboard.
  4. Italic berfungsi memberikan efek miring pada tulisan atau karakter miring pada huruf/tulisan, blok tulisan terlebih dahulu dan pilih italic atau menggunakan tombol Ctrl + I yang ada di keyboard.
  5. Underline berfungsi untuk memberikan efek garis bawah pada tulisan, blok teks lebih dahulu pilih underline atau tekan tombol Ctrl + U di Keyboard.
  6. Stightrought berfungsi memberikan efek coret dengan garis tunggal pada tulisan
  7. Subscript berfungsi untuk memberikan lebih kecil da lebih ke bawah contohnya O2, dengan keyboard tombol Ctrl + (+)
  8. Superscript berfungsi memberikan teks ditampilkan lebih kecil dan lebih keatas Odengan keyboard tombol Ctrl + (=)
  9. Change Case berfungsi mengubah Case huruf (tulisan besar menjadi kecil ataupun sebaliknya) Seperti word, WORD, Word degan keyboard tombol Shift + F3
  10. Highlight color untuk mengubah warna latar pada tulisan atau menambilkan warna latar
  11. Font Color berfungsi untuk mengubah warna pada tulisan, blok teks/tulisan terlebih dahulu selanjutny pilih warna sesuai dengn keinginan Anda.
  12. Clear Formatting berfungsi untuk menghilangkan segala bentuk perubahan pada tulisan atau teks.
  13. Grow font berfungsi untuk menigkatkan ukuran huruf atau tulisan, bisa menggunakan keyboard dengan tombol Ctrl + [
  14. Shink font berfungsi utuk menurunkan ukuran huruf, bisa menggunakan keyboard denga tombol Ctrl + ]
Itulah beberapa fungsi yang ada pada Microsoft Office Word.
Moga berguna. kritik dan saran tulis di kolom komentar aja
Tq

Resume, Syirkah Wujuh, Matah Kuliah Akuntansi Syariah

7:28:00 PM 1
SYIRKAH WUJUH



A.    Pengertian Syirkah Wujuh,Bentuk dan Hukumnya
Syirkah Wujuh, adalah kerja sama antara dua orang atau lebih untuk membeli sesuatu tanpa modal tetapi hanya modal kepercayaan dan keuntungan dibagi antara sesama mereka
Syirkah Wujuh adalah syirkah yang dilakukan oleh dua orang (بَدَنَانِ) dengan menggunakan harta orang lain di luar keduanya. Dengan kata lain, seseorang yakni investor menyerahkan hartanya kepada dua orang pengelola atau lebih melalui syirkah mudharabah, sehingga dua orang pengelola tersebut (اَلْمُضَارِبَانِ) bersyirkah dalam keuntungan dengan harta dari orang lain di luar keduanya. Lalu kedua pihak (yakni investor dan dua orang pengelola) bersepakat untuk membagi keuntungan menjadi tiga bagian yakni sepertiga bagian untuk masing-masing pengelola dan sepertiga bagian lagi untuk investor, atau keuntungan dibagi empat bagian yakni bagi investor seperempat dan bagi pengelola setengahnya, atau dilakukan pembagian keuntungan dalam bentuk lain sesuai dengan syarat yang disepakati. Artinya, pembagian keuntungan dilakukan secara dibedakan berdasarkan kekhususan masing-masing berkaitan dengan kadar peran salah seorang dari pengelola atau keduanya, misalnya berdasarkan keahlian/ kemahiran dalam kerja, atau berdasarkan bagusnya upaya pengelolaan secara administratif.
Bentuk kedua syirkah wujûh adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang ber-syirkah dalam barang yang mereka beli secara kredit, atas dasar kepercayaan pedagang kepada keduanya, tanpa konstribusi modal dari masing-masing pihak (An-Nabhani, 1990: 154). Misal: A dan B adalah tokoh yang dipercaya pedagang. Lalu A dan B ber-syirkah wujûh, dengan cara membeli barang dari seorang pedagang (misalnya C) secara kredit. A dan B bersepakat, masing-masing memiliki 50% dari barang yang dibeli.Lalu keduanya menjual barang tersebut dan keuntungannya dibagi dua, sedangkan harga pokoknya dikembalikan kepada C (pedagang).Dalam syirkah wujûh kedua ini, keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, bukan berdasarkan prosentase barang dagangan yang dimiliki; sedangkan kerugian ditanggung oleh masing-masing mitra usaha berdasarkan prosentase barang dagangan yang dimiliki, bukan berdasarkan kesepakatan. Syirkah wujûh kedua ini hakikatnya termasuk dalam syirkah ‘abdan. Namun, An-Nabhani mengingatkan bahawa ketokohan (wujuh) yang dimaksud dalam syirkah wujuh adalah kepercayaan kewangan (tsiqah maliyah), bukan semata-mata ketokohan di masyarakat. Maka dari itu, tidak sah syirkah yang dilakukan seorang tokoh (katakanlah seorang menteri atau pedagang besar), yang dikenal tidak jujur atau suka memungkiri janji dalam urusan kewangan. Sebaliknya sah syirkah wujuh yang dilakukan oleh seorang biasa-biasa saja, tetapi oleh para pedagang dia dianggap memiliki kepercayaan kewangan (tsiqah maliyah) yang tinggi misalnya dikenal jujur dan tepat janji dalam urusan keuwangan
Hukum kedua bentuk syirkah di atas adalah boleh, karena bentuk pertama sebenarnya termasuk syirkah mudhârabah, sedangkan bentuk kedua termasuk syirkah ‘abdan. Syirkah mudhârabah dan syirkah ‘abdan sendiri telah jelas kebolehannya dalam syariat Islam.
Syirkah ini diperbolehkan oleh ulama Hanafiyah dan Hanabilah. Alasan mereka karena masing-masing pihak bisa mewakilkan kepada mitranya untuk melakukan pembelian suatu barang ataupun penjualannya. Dan akad yang mengandung perwakilan adalah boleh. Selain itu juga karena masyarakat telah bermu'amalah dengan akad ini tanpa ada yang melarangnya.
Tetapi menurut Syafi'iyah dan Malikiyah, syirkah ini termasuk dalam akad yang tidak sah, karena menurut mereka, syirkah haruslah berkaitan dengan harta ataupun pekerjaan, dan keduanya tidak ditemukan dalam akad syirkah ini.
Syirkah wujûh disebut juga syirkah ‘ala adz-dzimam (Al-Khayyath, Asy-Syarîkât fî asy-Syarî‘ah al-Islâmiyyah, 2/49).Disebut syirkah wujûh karena didasarkan pada kedudukan, ketokohan, atau keahlian (wujûh) seseorang di tengah masyarakat. Syirkah wujûh adalah syirkah antara dua pihak (misal A dan B) yang sama-sama memberikan konstribusi kerja (‘amal), dengan pihak ketiga (misalnya C) yang memberikan konstribusi modal (mâl). Dalam hal ini, pihak A dan B adalah tokoh masyarakat. Syirkah semacam ini hakikatnya termasuk dalam syirkah mudhârabah sehingga berlaku ketentuan-ketentuan syirkah mudhârabah padanya

Cowok Sok Berani dan Ingin Terlihat Cool, Tapi Saat Permainan Gmax Berjalan, Ternyata...

7:05:00 PM 0
Cowok mana yang tidak ingin terlihat berani dan cool saat kencan, begitupula yang dilakukan oleh cowok tersebut terhadap teman kencannya saat menaiki wahana GmaxWahana Gmax ini tergolong cukup menantang adrenalin, karena orang yang ada didalamnya dalam keadaan duduk kemudian dilontarkan dengan sangat cepat.

Awalnya cowok dengan gaya cool dan beraninya berusaha menenangkan teman kencanya yang kelihatan mulai panik sambil memejamkan matanya, namun setelah wahana dimulai kelakuan cowoknya ternyata begini....


Cowok Sok Berani dan Ingin Terlihat Cool, Tapi Saat Permainan Gmax Berjalan, Ternyata...

Aksi ini diunggah di Youtube oleh akun Tutorial638 tanggal 24 Apr 2015 dengan judul Hahaha..!! Kelakuan Cowok Sok Berani ya Kaya Gini, Setelah Wahananya Mulai Ternyata Begini..??

Tonton Vidionya dibawah ini

Makalah, Makalah Teknik-Teknik Pengambilan Keputusan Mata Kuliah Pengambilan Keputusan

6:20:00 PM 0
TEKNIK-TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN







KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Teknik-Teknik Pengambilan Keputusan” dengan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tercurahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah, di muka bumi ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna kesempurnaan Makalah ini selanjutnya. Semoga keberadaan Makalah ini dapat bermanfaat bagi pe pada khususnya, masyarakat, nusa dan bangsa pada umumnya.
Selain itu, penulis menyadari bahwa Makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Akhirnya kepada Allah jualah penulis memohon doa dan magfirah-Nya. Semoga amal bakti yang telah disumbangkan kepada penulis mendapat pahala yang berlipat ganda, dan semoga pembahasan ini mempunyai manfaat.



Watampone, 20 November 2014

Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                                                               
KATA PENGANTAR                                                                                            
DAFTAR ISI                                                                                                            

BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang                                                                                               
  1. Rumusan Masalah                                                                                          
  2. Tujuan Penulisan                                                                                            
BAB II : PEMBAHASAN
Teknik-Teknik Pengambilan Keputusan                                                        
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan                                                                                                
B.     Saran                                                                                                      
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                  


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah pilihan dari berbagai alternative pilihan yang tersedia. Seseorang terkadang dihadapkan pada suatu keadaan dimana ia harus menentukan pilihan (keputusan) dari berbagai alternatif yang ada. Proses ini terkadang amatlah rumit karena berdampak pada dirinya dan lingkungan sekitarnya. Seorang pimpinan produksi memutuskan untuk mengurangi produksi di saat kondisi perekonomian sedang buruk, seorang jenderal memutuskan untuk melakukan serangan endadak karena tahu bahwa musuh sedang tidap siap dan siaga. Masih banyak contoh-contoh lainnya yang terkait dengan pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untu memecahkan permasalahan atau persoalan (problem solving) dan setiap keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang hendak dicapai. Hampir setiap hari, bahkan setiap saat selalu ada keputusan yang dibuat misalnya di rumah tangga, di kantor atau di dalam organisasi (departemen, dan industri pemerintah, perusahaan, perguruan tinggi) atau di masyrakat. Keputusan dibuat oleh individu (perseorangan), organisasi, kelompok individu, negara dengan satu tujuan atau lebih yang hendak dicapai. Dalam dunia yang modern ini, kehidupan menuntut banyak sekali keputusan yang harus dibuat baik yang memiliki dampak yang luas maupun yang sempit.[1]
kali ini kita akan membahas mengenai apa saja teknik-teknik dari pengambilan keputusan (decision making).[2]
B.     Rumusan Masalah
Bagaimana Tekhnik-tekhnik pengambilan keputusan?
C.    Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui tekhnik-tekhnik pengambilan keputusan.












BAB II
PEMBAHASAN
A.      Tekhnik-tekhnik pengambilan keputusan
Teknik-teknik Pengambilan Keputusan:
1.      Teknik Kreatif
a.       Brainstorming. Berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
b.      Synectics. Didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok
2.      Teknik Partisipatif
Individu individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
3.      Teknik Modern
a.       Teknik Delphi
Teknik atau proses Delphi, pertama kali dikembangkan oleh N. C. Dalkey, Helmer, dan rekan pada tahun 1950an dan 1960an dalam Rand Corporation, yang pada saat sekarang terkenal sebagai suatu teknik untuk membantu pengambilan keputusan-keputusan yang mengandung risiko dan ketidakpastian, misal forecasting jangka panjang. Teknik Delphi termasuk ke dalam teknik pengambilan keputusan modern yang merangsang kreativitas dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan gagasan orang lain untuk mencapai Konsensus dalam pengambilan keputusan kelompok. Teknik ini juga merupakan salah satu teknik peran serta dalam pengambilan keputusan stratejik.
Teknik Delphi yang didasarkan pada sebuah proses ter-struktur untuk mengumpulkan dan  membawa pengetahuan dari sekelompok ahli dengan cara serangkaian kuesioner maupun yang di-kontrol dengan pendapat umpan balik (Adler dan Ziglio, 1996). Menurut Helmer  (1977) Delphi merupakan perangkat komunikasi yang berguna di antara sekelompok ahli sehingga memudahkan pembentukan kelompok itu.
Teknik Delphi merupakan latihan dalam kelompok komunikasi antara panel secara geografis ahli (Adler dan Ziglio, 1996) yang memungkinkan para ahli teknik sistematis untuk menangani masalah kompleks dengan suatu tugas. Inti dari teknik ini cukup mudah, yaitu terdiri dari serangkaian kuesioner dikirim baik lewat mail atau melalui sistem komputerisasi, untuk pra-ahli yang dipilih grup. Kuesioner ini dirancang untuk mendapat tanggapan dan pengembangan individu sebagai cara untuk menimbulkan masalah yang nantinya akan diperbaiki oleh pra-ahli.
Partisipan untuk teknik Delphi tidak saling kenal satu sama lain. Biasanya secara fisik berjauhan dan tidak saling bertemu. Semua komunikasi antar partisipan dengan cara kuesioner dan umpan balik dari pemantau seorang Staf.
b.      Teknik Kelompok Nominal
Teknik kelompok nominal (selanjutnya dipakai singkatan TKN) adalah salah satu teknik peran serta dalam pengambilan keputusan yang lebih jarang dipakai dibanding dengan teknik sumbang saran. Teknik ini dikembangkan oleh Dellbecq dan Van de Ven pada tahun 1968 (Delbecq, et all., 1975), dimaksudkan sebagai suatu cara untuk mengumpulkan pandangan dan penilaian perorangan dalam suasana ketidakpastian dan ketidaksepakatan mengenai inti persoalan suatu masalah, lalu mencari jalan penyelesaian yang terbaik.
Teknik kelompok nominal adalah proses terstruktur ini mengharuskan anggota kelompok menulis gagasan/ide secara perseorangan, kemudian melaporkannya kepada kelompok (Departemen dalam Negeri). Teknik mengurangi adanya penyesuaian sementara memaksimalkan partisipasi. Bentuk pembuatan keputusan ini adalah proses mengulangi pernyataan yang meminimisir penyesuaian (conformity) dan menggerakkan peserta untuk mengambil keputusan yang dapat mereka dukung.[3]
Dalam buku Mind Tools: Essential Skills for an Excellent Career oleh James Manktelow pada tahun 2003, berikut adalah tujuh macam teknik pengambilan keputusan dari Manktelow, 2003 :
1.      Pareto Analysis
Pareto Analysis adalah teknik yang cukup sederhana karena teknik ini membantu kita untuk menyelesaikan masalah yang penting untuk diselesaikan terlebih dahulu. Teknik ini menggunakan prinsip Pareto yang ide utamanya adalah mengerjakan 20% kerja dan menghasilkan 80% keuntungan dari seluruh pekerjaan . Langkah-langkah dalam melakukan teknik Pareto Analysis :
a.       Buatlah daftar masalah yang sedang dihadapi atau pilihan-pilihan yang ada.
b.      Jika memiliki banyak masalah, kelompokkan sesuai besar kecilnya.
c.       Berikan skor yang tepat untuk masing-masing kelompok.
d.      Selesaikan kelompok yang mempunyai skor yang paling tinggi.
Pareto Analysis tidak hanya menunjukkan masalah mana yang paling penting dan harus diselesaikan terlebih dahulu. Hal ini juga menunjukkan kepada kita mengenai berat ringannya suatu masalah.
2.      Paired Comparison Analysis
Paired Comparison Analysis membantu kita memecahkan masalah yang relatif lebih penting daripada yang lainnya. Teknik ini berguna, ketika kita tidak mempunyai data-data yang objektif mengenai masalah yang sedang kita hadapi. Analisis ini memudahkan kita untuk memilih masalah yang paling penting untuk diselesaikan atau memilih solusi yang memberikan keuntungan paling besar.
Dalam menggunakan teknik ini, bandingkan tiap pilihan yang ada dengan pilihan lain, satu per satu. Untuk setiap perbandingan tentukan dua pilihan yang paling penting. Lalu berikan skor yang menunjukkan seberapa penting pilihan tersebut. Setelah itu, kita bisa menggabungkan semua perbandingan diatas sehingga tiap pilihan memiliki derajat kepentingan. Langkah-langkah dalam melakukan Paired Comparison Analysis :
a.       Buatlah daftar mengenai hal apa yang akan dibandingkan. Berikan huruf untuk tiap pilihan.
b.      Buat tabel dengan model baris dan kolom.
c.       Hitamkan bagian tabel dimana kita akan membandingkan dua hal yang sama. Biasanya terdapat di diagonal dari tabel tersebut.
d.      Hitamkan juga bagian tabel dimana kita akan menemui perbandingan mengenai hal yang sama pada bagian yang lain. Biasanya bagian ini berada di bawah garis diagonal.
e.       Pada bagian yang tersisa, bandingkan pilihan yang ada pada baris dengan pilihan yang ada pada kolom. Untuk tiap sel putuskan hal mana yang lebih penting.
f.        Tandai dengan huruf untuk pilihan yang lebih penting dalam tiap sel-nya. Serta berikan nilai pada perbedaan tingkatan kepentingannya yang berkisar antara 0 (tidak ada perbedaan) sampai 3 (sangat berbeda).
g.      Terakhir, gabungkan hasilnya dengan menjumlahkan nilai total untuk setiap pilihan. Kita dapat juga merubah nilai tersebut ke dalam bentuk persentase.
3.      Decision Trees
Decision Trees merupakan salah satu teknik yang akan membantu kita untuk memilih beberapa jalan untuk bertindak. Teknik ini memberi kita struktur yang mempunyai tingkat efektifitas tinggi. Teknik ini memudahkan kita untuk menyusun pilihan-pilihan yang ada dan sekaligus kita dapat melihat outcome yang mungkin akan didapatkan apabila kita mengambil pilihan tersebut. Selain itu dengan teknik ini kita dapat melihat apa yang nantinya akan menjadi keuntungan dan kerugian dari apabila kita mengambil suatu pilihan tertentu. Langkah-langkah dalam menggambar Decision Trees :
a.       Mulai Decision Trees dengan membuat keputusan yang perlu dibuat. Gambar persegi kecil untuk menunjukkan keputusan tersebut. Gambarlah persegi tersebut di sebelah kiri dari satu lembar kertas yang cukup lebar.
b.      Dari kotak tersebut, gambarkan garis ke arah kanan. Sepanjang garis ini dituliskan solusi yang kiranya mungkin untuk menyelesaikan masalah tersebut. Biarkan garis tersebut sepanjang mungkin, sehingga kita bisa memperluas ide kita.
c.       Ujung setiap garis tersebut dianggap sebagai hasilnya. Apabila hasil dari pengambilan keputusan tersebut kurang meyakinkan, maka gambarkan lingkaran kecil di ujungnya. Namun apabila hasilnya merupakan keputusan lain yang perlu kita buat, maka gambarkan persegi lagi. Persegi disini menggambarkan sebuah keputusan, dan lingkaran menggambarkan hasil atau outcome yang kurang meyakinkan. Tuliskan keputusan dan faktor-faktor tersebut diatas persegi ataupun lingkaran tadi.
d.      Awali dari persegi keputusan yang baru pada diagram, gambarkan garis yang merepresentasikan pilihan yang akan diambil. Dari lingkaran, gambarkan garis yang merepresentasikan hasil yang memungkinkan. Tuliskan lagi keterangan pada garis tersebut mengenai apa yang dimaksudkan. Lanjutkan mengerjakan hal tersebut hingga akan ada banyak hasil dan keputusan yang mungkin diambil.
4.      PMI
PMI merupakan kepanjangan dari “Plus/Minus/Implications”. Teknik ini adalah sebuah teknik pengambilan keputusan yang penting. Ketika kita telah memilih sebuah tindakan, kita harus mengamati perkembangan situasi. Mungkin, ada kalanya, tidak melakukan apa-apa merupakan keputusan terbaik yang ada. Langkah-langkah dalam melakukan teknik PMI :
a.       Gambarkan tabel dengan bagian paling atas tabel bertuliskan “Plus”, “Minus”, dan “Implications”. Pada kolom di bawah “Plus” tuliskan apa saja hal positif yang akan didapatkan ketika mengambil keputusan tersebut. Pada kolom di bawah “Minus” tuliskan apa saja hal negatif yang akan didapatkan ketika mengambil keputusan tersebut. Sedangkan pada kolom “Implications” tuliskan apa saja yang menjadi dampak dan hasil yang memungkinkan dari pengambilan keputusan tersebut, baik positif maupun negatif.
b.      Apabila keputusan masih belum bisa diambil, maka kita bisa memberikan penilaian untuk menunjukkan seberapa pentingnya item tersebut. Berikan skor yang tepat untuk masing-masing pilihan. Penilaian yang diberikan merupakan penilaian yang cukup subjektif.
c.       Bila telah selesai memberikan penilaian jumlahkan skor yang didapatkan pada kolom “Plus”, “Minus” dan  “Implications”. Nilai positif yang tinggi menunjukkan tindakan yang seharusnya diambil, namun apabila nilai negatif yang tinggi menunjukkan bahwa tindakan tersebut sebaiknya dihindari.
5.       Force Field Analysis
Analisa ini merupakan suatu metode yang cukup efektif untuk melihat faktor-faktor apa saja yang kiranya mendukung ataupun bertolak belakang dengan rencana yang kita ambil. Apabila kita telah mengambil suatu keputusan, maka analisa ini bisa kita gunakan untuk mengidentifikasi perubahan yang akan kita buat untuk mendapatkan hasik yang lebih baik. Langkah-langkah dalam melakukan teknik Force Field Analysis :
a.       Buatlah daftar mengenai hal-hal apa saja yang mendukung perubahan tersebut dalam satu kolom, dan daftar mengenai apa saja yang melawan atau bertolak belakang dengan perubahan tersebut di kolom yang lainnya.
b.      Berikan penilaian untuk masing-masing daftar tersebut, dari nilai 1 (lemah) hingga 5 (kuat).
c.       Gambarkan diagram yang menunjukkan kekuatan untuk mendukung dan melawan perubahan tersebut.


6.      Six Thingking Hats
Analisis ini merupakan analisis yang baik untuk melihat efek dari keputusan yang diambil dari berbagai sisi. Teknik yang dikemukakan oleh Edward de Bono ini memaksa kita untuk keluar dari cara kita berpikir yang biasa dan membantu kita untuk mendapatkan suatu situasi yang lebih pasti.
Dalam teknik ini kita diminta untuk melihat masalah dengan memakai enam topi dengan warna yang berbeda. Pada tiap-tiap warna dari topi tersebut mempunyai ketentuannya masing-masing. Enam warna topi tersebut antara lain :
a.       White Hat
Pada topi warna putih ini kita diminta untuk fokus pada data-data yang telah tersedia. Kita diminta untuk melihat informasi yang kita punyai dan bagaimana kita mempelajarinya. Disini kita diminta untuk menganalisis tren-tren yang telah lalu dan memperhitungkan bagaimana nantinya.
b.      Red Hat
“Memakai” topi merah kita diminta untuk melihat masalah menggunakan intuisi, emosi dan perasaan kita. Selain itu juga mencoba untuk berpikir bagaimana apabila orang lain bereaksi secara emosional. Mencoba untuk mengerti bagaimana respon yang individu lain yang tidak sepenuhnya mengerti mengenai alasan kita.
c.       Black Hat
Menggunakan topi hitam ini, kita diminta untuk melihat hal-hal buruk dari suatu keputusan yang diambil. Hal ini ditujukan agar kita lebih berhati-hati dan mampu mempertahankan diri.
d.      Yellow Hat
Topi kuning membantu kita untuk berpikir secara positif. Dengan topi ini kita diminta untuk melihat keuntungan yang akan didapatkan dari suatu keputusan. Topi kuning ini membantu kita untuk terus berjalan walau keadaan sedang buruk dan sulit.
e.       Green Hat
Green Hat mengajak kita untuk berpikir lebih kreatif. Dimana kita dapat mengembangkan solusi-solusi yang kreatif untuk suatu masalah. Disini kita diminta untuk mencari apakah ada cara alain yang lebih bagus.
f.        Blue Hat
Blue Hat mengajarkan kita untuk melihat bagaimana proses yang sedang berjalan. Pada bagian ini kita diajak untuk melihat apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Disini kita diminta untuk melakukan pengecekan semua proses dan hasil yang di dapatkan.
7.      Cost/Benefit Analysis
Analisis ini merupakan analisis yang cukup simpel. Seperti yang namanya, dalam menggunakan analisis ini kita diminta untuk menjumlahkan semua nilai dari keuntungan yang diperoleh kemudian menguranginya dengan biaya-biaya yang lain.
Untuk menggunakan analisis ini, pertama tentukan seberapa banyak biaya yang akan dipakai untuk melakukan suatu perubahan. Kemudian hitung berapa keuntungan yang akan didapatkan dari itu semua. Dimana biaya dan keuntungan akan dibayarkan atau didapatkan sepanjang waktu. Rencanakan waktu dengan tepat sehingga semua biaya yang digunakan untuk melakukan perubahan bisa tergantikan dengan tepat sehingga semua biaya yang digunakan untuk melakukan perubahan bisa tergantikan dengan keuntungan yang diperoleh.[4]









BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, teknik pengambilan keputusan sangat diperlukan karena untuk mengatur jalannya diskusi pada kelompok dalam menerima opini maupun saran dari kelompok lain. Misalnya teknik sumbang saran dalam hal kebebasan untuk menyampaikan ide karena tidak ada kekhawatiran untuk dikritik atau dihentikan sebelum selesai berbicara didalam diskusi kelompok. Sedangkan teknik kelompok nominal dipergunakan untuk mengidentifikasi keberatan- keberatan bahwa anggota kelompok mempunyai masalah yang mungkin dapat dibicarakan atau dengan kata lain teknik ini dipergunakan untuk mengidentifikasi kriteria dan halangan- halangan dimana anggota- anggota kelompok akan mempergunakan untuk mengevaluasi situasi itu.
Oleh karena itu, didalam diskusi kelompok sangat memerlukan teknik-tekhnik tersebut agar mengetahui tingkat kreativitas baik dari kelompok itu sendiri maupun kelompok lain yang memberikan opini. Selain itu, suatu permasalahan tidak akan mendapatkan jalan keluar jika tidak ada pendapat atau opini untuk memecahkannya. Dalam hal ini setiap orang dapat berkesempatan untuk mengeluarkan kreativitasnya melalui informasi-informasi yang ditampung khususnya dalam forum diskusi kelompok.
B.     Saran
Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang teknik-teknik pengambilan keputusan.
Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca atau mahasiswa, dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada tulisan kami atau bahasa kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran atas tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisan jauh lebih baik lagi.










DAFTAR PUSTAKA
Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Teknik Pengambilan Keputusan _ Still Learning.htm








[1] Teknik Pengambilan Keputusan _ Still Learning.htm
[3] Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu. h. 193.